Minggu, 24 Juli 2022

Tersesat Mencari Roro Jongrang di Yogyakarta


Siapa yang tak mengenal Roro Jongrang? Tokoh dongeng yang menemani masa kecil anak-anak Indonesia yang diceritakan sebagai wanita yang ingin dipersunting Bandung Bondowoso sebagai permaisurinya tapi Roro Jongrang malah menolak dan berakhir menjadi salah satu dari candi tersebut. Ya demikianlah kisah singkat dari Roro Jonggrang, tapi disini aku tidak ingin menceritakan kisahnya dengan lengkap karena toh ya pasti ada dibuku-buku sejarah, hanya ceritaku dan temanku yang tidak ada di buku sejarah, jadi mari disimak. Haha

Cerita ini bermula dengan rumor yang seakan benar, kalau perempuan gak bisa baca maps ! haha saat itu aku meyakini nya 100 %, tapi kalau sekarang 50:50 deh, karena ternyata banyak kasus traveler disasarkan oleh maps ( ceritanya pembelaan diri).

Jadi ditahun 2016 aku dan seorang temenku sebut saja namanya Bhie ( bukan bhiehun ya bun ) mengunjungi kota Yogyakarta. Dua hari terbuang sia-sia karena aku sakit ( ceitanya bakal aku buat terpisah ). Jadi di hari ke 3 saat aku ngerasa sedikit fit, aku memaksakan diri untuk pergi, karena toh ya udah sampai masa’ gak kemana-mana, terlebih ini kali pertama si Bhie ke Yogya, aku makin gak tega ( huhuu,maafin aku ya Bhie ).

Jadi karena aku belum fit 100%, si bhie bertindak jadi juru mudi motor yang kita sewa dari hostel dan aku si wanita lemah tak berdaya ini duduk dibelakang dan bertindak sebagai navigator ! tapi aku tidak masalah, toh tinggal masukkan tujuan dilayar handphone sat set sat set sampe deh seperti sebelum-sebelumnya, jadi menurutku ah…gampang lah ini. Tapi…tidak semudah itu ferguso ! wanita lemah fisik ini ternyata juga lemah otak !! entah apa yang merasukiku saat itu sehingga aku sendiri tidak tau apa yang kujadikan sebagai titik tujuan (padahal aku sangat yakin aku mengetik “candi prambanan” di layar handphoneku !.alhasil kita menyasar tak karuan memasuki desa-desa yang bahkan kami tidak tahu itu dimana, gubrak!!

Hari itu perjalanan kami juga disertai hujan gerimis, sehingga temanku yang sangat perhatian memberikan ide untuk memakai jas hujan. Tapi sialnya jas hujan yang tersedia bukan jas hujan berupa baju, tetapi berupa mantel, dimana penumpang dibelakang harus menutup seluruh badan agar tidak kehujanan. Double kill, udah nyasar,kehujanan pula ! jalan yang kami lalui kurasakan berliku dan menanjak mengikuti arahan si maps tadi, makin kedalam suasana semakin “desa” aku bisa lihat karena sedikit mengintip dari balik mantel hujan. Akhirnya karena tidak kunjung menemukan tanda-tanda rumah Roro Jonggrang yang berupa candi itu akhirnya si bhie memutuskan berhenti setelah menemukan seorang bapak-bapak yang akan pergi ke sawah/ladang. Kok bisa tau? Lah iya, si bapak bawa cangkul, hahaha.

Kami pun berhenti dan aku pun keluar dari tempat "persembunyianku" dan terkejut, omaigaattthh! Kita di… manaa?! Dan langsung saja kami menargetkan bapak itu sebagai info utama mencari Roro Jonggrang. Semudah itu ? oh…tentu tidak! Si bapak gak bisa Bahasa Indonesia ....huaaaaa.......mau nangis ….maksudnya gini guys, si bapak ngerti kami nyari candi Prambanan tapi dia hanya bisa bahasa Jawa dan kami berdua ?? wanita yang kurang pengetahuan Bahasa tidak mengerti apa yang bapak itu katakan. Dah lah, gagal kayaknya ke candi, udah pasrah! Tapi si bapak merasakan kegelisahan yang kami rasakan jauh-jauh datang dari Sumatera demi ketemu Roro Jonggrang akhirnya memberhentikan sebuah sepeda motor dan menjelaskan kepada si mas nya ( ceilee…mas-mas jogja nih ) kalau kami kesasar dan tolong diantar ke Prambanan. Dan voila…! Alhamdulillah si mas-mas nya mau anter. Hhuhuhuhu….sini peluk. Hahaha

Jadi akhirnya kami di antar dengan mas-mas nya yang bawa motor, fyi mas nya ada dua orang, jadi akhirnya kami wanita lemah fisik,lemah otak dan lemah bahasa ini dibonceng donk…hihihi ah, si mas nya bisa bae supaya boncengin cewe cantik kayak kita ( becanda ya guys).

Karena diboncengin aku dan mas nya sedikit bercerita, ternyata mas nya pernah kerja juga di Medan, tapi gak lama, aku pun cerita kalau kami nyasar karena maps ( alesan…alesan ). Sebenernya kami ngobrol luamyan banyak sih, cuma yaa…aku lupa aja Sebagian. Ternyata kalau dibawa sama orang yang tepat perjalanan jadi gak terasa ya , maksudnya yang bener tau jalan loh..hahaha. Tau-tau kami pun akhirnya sampe di gerbang masuk kompleks candi Prambanan dan berpisah dengan kedua mas-mas jogja tadi setelah mengucapkan terimakasih.

Setelah mereka pergi baru lah kami berdua menertawakan kebodohan kami. Ya masa’ kompleks candi segede gini bisa kami nyasar. Hahaha. Ada – ada aja emang , tapi kalau gak nyasar kami gak akan ketemu orang-orang baik diperjalanan. Hal ini membuat aku yakin bahwa orang baik itu masih banyak guys…jadi jangan takut hanya karena kita pendatang, yang penting tetap sopan dan menghargai warga setempat. Oh Roro Jonggrang, sampai juga akhirnya kami di kompleks rumahmu…roro….roro…main yuk !.

Akhirnya bisa main sama Roro 


Minggu, 12 April 2020

Menjajal transportasi publik di Malaysia

Berkunjung ke suatu daerah atau negara baru bagi sebagian orang bukan hal baru lagi, tapi bagi saya itu merupakan kesempatan luar biasa yang tidak bisa diulang, bahkan membayangkan kembali sisa - sisa memori itu ( duileee ) bikin senyum - senyum sendiri. Bagaimana tidak? Begitu banyak pengalaman didapat berkat keluyuran ini, mulai dari masyarakat lokal maupun teman seperjalanan.
Salah satu yang menjadi pengalaman baru bagi saya adalah ketika mencoba beberapa moda transportasi di Malaysia, tepatnya di Kuala Lumpur, Seremban dan Malaka. Ya, saya berkesempatan mengunjungi tempat-tempat tersebut setelah berjuang ngumpulin recehan yang saya punya sehingga jadi tiket PP dan lembar - lembar pecahan ringgit. Sebagai anak muda (uhukk...) yang tinggal di salah satu kota di Indonesia, transportasi yang saya gunakan sehari-hari adalah sepeda motor matic kesayangan ( yaa...karena saat ini dia yang setia, jadi saya sayang deh ...ehemm) menjajal moda transportasi merupakan hal yang patut dicoba ( baca : kere ) apalagi transportasi di setiap negara atau daerah bisa berbeda-beda. Nah berikut adalah moda transportasi yang saya coba selama di Malaysia. Cekidot ...

1. LRT dkk


Uppsss....gaya dulu ...

 Light Rail Transit atau di singkat jadi LRT merupakan moda transportasi yang banyak digunakan masyarakat di perkotaan. Kenapa ? Karena moda transportasi ini cepat, nyaman dan menurut saya murah meriah. Kami biasa menggunakan LRT dari KL sentral menuju Bukit Bintang atau saat kami akan mengunjungi ikon nya Malaysia ( lupa turunnya dimana, hahaha) .

Tapi ketika di jam sibuk penumpang LRT bisa membludak , bahkan saya harus rela berdiri beberapa saat ditengah himpitan daging dan lemak manusia lainnya , btw karena badan aku kecil jadi ketika berhimpitan aku seolah-olah hilang!! Jleepp!! 

Cara beli tiketnya gimana ?? Nah ...ternyata gampang banget, kamu tinggal mencari mesin - mesin otomatis yang ada disekitar pintu masuk LRT , layarnya sudah touchscreen jadi jangan cari- cari tombol ya :) nah, kamu tinggal sentuh saja dan cari tujuan pemberhentianmu, masukkan jumlah penumpang, mesin akan otomatis menghitung ongkos yang harus kamu bayar. Setelah muncul jumlah uang yang harus disetor, maka bersiaplah memasukkan uang atau coin. Petunjuk dimesin juga akan memperlihatkan uang dengan pecahan berapa saja yang bisa masuk dan ....walaaaa....tiket akan muncul dibagian bawah mesin. 

Oiyaa....tiket bukan berupa kertas ya ...hanya koin plastik berwarna biru bundar yang bisa dipindai saat akan melewati pintu masuk. Koin ini juga jangan sampai hilang karena akan digunakan saat keluar dari LRT, jadi jaga betul - betul ya seperti kamu menjaga si dia . Bukakakak.

2. KTM

KTM bukan singkatan dari Kartu Tanda Mahasiswa ya melainkan Keretapi Tanah Melayu. Weewww.... 

Jadi KTM ini konsepnya sih sama aja dengan MRT dan sejenisnya jadi tidak banyak yang bisa dijelaskan. Well ... Kenapa cobain KTM ?? Yupp .... sebenarnya saya dan teman-teman saya akan bertolak ke Malaka untuk menghabiskan sisa hari di Malaysia, lalu salah satu teman menawarkan untuk mengunjungi kota tempat tinggal adiknya yang kebetulan menikah dengan warga negara Malaysia, silaturahmi kenapa ditolak....selagi ada waktu ayok kemon saja..hahaha
Jadilah kami check out penginapan dan kembali menggeret koper ke KL sentral dan menuju stasiun KTM di bagian bawah. Sebenarnya ada pilihan lain selain KTM yaitu bus, tapi kami lebih memilih KTM karena penasaran aja gitu naik KTM yang mirip-mirip MRT kayak jekardaahh punya ( maklum, dimedan belum ada haha ) 

Awalnya kami berfikir membeli tiket KTM seperti membeli tiket di LRT jadilah kami sibuk memperhatikan mesin-mesin yang buanyak berjejeran itu, alih - alih mendapatkan tiket kami malah buntu harus kemana, setelah bertanya akhirnya kami menemukan kantor penjualanan tiket KTM. Jadi untuk bisa menaiki KTM para penumpang harus memiliki sebuah kartu yang bisa dipindai dan top up. Bukan koin plastik biru seperti di LRT. Karena kami adalah pelancong maka untuk pembelian kartu sendiri kami harus memberikan data sesuai paspor kami ( mungkin memang seperti itu kali yaa ) setelahnya kami harus membayar sekitar 13 RM/orang ( kalau tidak salah ingat), itu sudah termasuk saldo awal yang bisa kami pakai untuk menuju seremban. Setelah mendapat kartu kami pun cepat-cepat masuk untuk menunggu KTM nya datang, fiuhh lega deh ( biarpun ada drama sedikit).
Kartu komuter line, kece ya

Penampilan KTM sendiri menurut saya ciamik, bersih dan kekinian dan yang lebih spesialnya lagi gerbong wanita dan lelaki dibuat terpisah , yahh jadi ga bisa melirik lelaki Malaysia donk. Hahaha

3. Bus 
Duduk gak manis di "bus percuma"

Saya dan teman-teman menggunakan moda transportasi bus dalam beberapa kesempatan. Pertama saat tiba di KLIA untuk menuju KL sentral, dari bandara kami menggunakan bus yang menurut saya tidak jauh berbeda dengan bus-bus yang biasa saya temukan di Medan, dan lagi bus yang saya tumpangi agak bau sehingga agak mual, hasilnya saya memilih tidur untuk mengusir mual ketimbang melihat keadaan kota.

Kedua, kami menggunakan bus saat berada di kawasan perkotaan, tepatnya di bukit bintang saat akan menuju pasar seni. Kami menggunakan "bus percuma" alias bus gratis ( senengnya ketika ketemu yang gratis-gratis :p ) selama didalam bus tidak usah khawatir akan terlewat tujuan, bus biasanya berhenti di titik-titik tertentu, keadaan bus juga nyaman, ada priority seat untuk para orang tua dan sudah dilengkapi AC hheemmm , bus percuma ini juga beroperasi sampai larut malam, jadi jangan khawatir kehilangan momen gratis. Hahaha...jadi ketika kamu main ke sekitar bukit bintang dan melihat ada tulisan "bus percuma" jangan ragu-ragu, sikat terosss...

Ketiga dan yang paling favorit saya adalah ketika naik bus dari seremban - Malaka PP dan seremban- KLIA 1. Bus nya sungguh ciamik!! Bersih, wangi, teratur bayangkan saja saya yang biasa mabok bus kali ini betah bahkan tertidur pulas , hahaha.
Tapi ketika kamu naik bus di Malaysia jangan harap ada petugas yang memasukkan barang-barang kamu ke bagasi, semua harus dilakukan sendiri, petugas hanya membuka bagasi dan silahkan atur sendiri barang bawaan, berbeda sekali dengan di Medan, hahaha.

4. Taksi 

Yupp.... mengetahui bahwa sisa ringgit masih sisa banyak, boleh donk sesekali nyoba naik taksi. Yupp...kami akhirnya mencoba menaiki taksi dari stasiun Malaka menuju ikon nya Malaka, kota merah !! Mejelajah Malaka nanti saya ceritakan di post berbeda. 
Taksi di Malaysia ternyata tidak boleh membawa penumpang lebih dari 3 atau 4, orang jika tertangkap mereka bisa kena denda yang besar. Sedangkan kami ada 5 orang, kami awalnya tidak mengetahui hal ini sebelumnya karena sopir taksi oke saja ketika tawar harga dan mengetahui kalau calon penumpang nya berjumlah 5 orang, saat diperjalanan yang penuh himpitan ini lalu pak sopir menjelaskan tentang peraturan tersebut, tapi karena hari sudah sore maka ia berani ambil resiko. Menurutnya akibat wabah covid 19 turis yang datang menurun. Yupp...kami datang ke Malaysia saat wabah covid 19 mulai merebak di Wuhan, kasus di Malaysia sendiri masih berjumlah 3 orang sedangkan di Indonesia belum ditemukan. 
Kami pun akhirnya meminta sopir untuk menjemput kami kembali karena merasa nyaman.


Oke,,,itu lah beberapa moda transportasi yang saya coba waktu berkunjung ke Malaysia, semuanya menarik dan patut dicoba. Sampai jumpa di cerita selanjutnya...

^_^

Selasa, 15 Oktober 2019

"Kapan Nikah?" Pertanyaan Manjur Merusak Suasana

Ilustrasi yee

" Kapan nikah ? " adalah pertanyaan yang ditujukan kepada hampir semua wanita. Apalagi saat wanita itu sudah berusia lebih dari 25 tahun dan semakin gencar ditanyakan saat kumpul keluarga waktu Lebaran. Baik itu dari teman sendiri ataupun dari keluarga. 

Tidak ada yang salah dari pertanyaan itu, yang jadi masalah adalah ketika ada embel - embel pernyataan " sok tau " dari orang yang bertanya. Kemarin saya mendapat sebuah pesan dari sahabat saya, dia wanita dan seumuran dengan saya, ternyata pesan itu berisi sebuah capture percakapan beliau dengan temannya yang bisa dikatakan mereka sudah mengenal lama.

 Awalnya hanya pertanyaan biasa : " kapan ..."
 lalu dijawab dengan ramah : " belum nampak hilalnya".

 Ketika pertanyaan itu masih di tahap ini tentu tidak ada pihak yang tersinggung, tetapi kebiasaan wanita - wanita kita yang sudah terlebih dahulu menikah adalah dengan menambahkan bumbu "pedas" sebagai pelengkap pertanyaan itu. Apa itu ?
 yaitu dengan menambahkan " nanti kamu yang menutup diri, kamu yang terlalu memilih..harus begini, harus begitu" atau " kamu belum move on ya dari yang lama".
 Ketika sahabat saya itu menyatakan keberatannya atas pernyataan " sok tau " itu, temannya dengan santai menjawab " jangan sedih begitu kakak, saya cuma bercanda.."
Cuma bercanda ??? come on ....itu gak lucu sama sekali !

Heyy ladies ,,,, jangan begitu bersikap donk sayang...kamu mungkin memandang itu seperti biasa saja, tapi tidak untuk wanita yang lagi kamu "teror". Kamu tidak tahu seperti apa keadaan hati seseorang ketika kamu teror pernyataan seperti itu. Mungkin saja dia sedang dalam mood yang tidak baik, mungkin saja dia sedang bersedih, sedang capek, pusing dan kemungkinan lainnya. Kalau jenis wanitanya seperti saya sih yang diteror pernyataan seperti itu paling cuma masuk telinga kanan keluar telinga kiri, karena saya tidak terlalu ambil pusing apa kata orang ^_^  tapi gerah juga jika saya mendengar wanita meneror sesama wanita, serius, kesel. Percayalah kami juga sedang berusaha untuk menemukan sang imam ... gak diem- diem aja loh kami ...

Lalu, masih dalam konteks yang sama,tapi dalam kasus berbeda yaitu "dicomblangin". Masalahnya dimana ? disini nih ... biar saya coba ceritakan. Sebagian sahabat kita pasti ingin sekali melihat kita "naik pelaminan" sesegera mungkin. Bahkan ada yang dengan sukarela mencarikan jodoh untuk kita. Ya...terkadang kita juga minta dikenalkan relasi teman- teman kita, mana tau ada yang cocok.. hahaha. 

Tidak ada yang salah dengan itu, yang salah adalah ketika ternyata yang "dicomblangin" tidak berakhir dipelaminan lantas kita men-judge sahabat kita sebagai wanita pemilih, wanita susah move on dan lainnya. Padahal kita tidak tahu kesalahan ada pada siapa. Bisa saja si lelaki tidak tertarik dan menanggapi dengan cuek. Jika sudah begitu apakah si wanita harus kejar sampai mati laki-laki itu ? saya pikir tidak harus seperti itu. Positif Thinking saja ... mungkin bukan dia jodoh temanmu. Jika tidak keberatan, bantu lagi mencari. Hhaha ..( bercanda ).

Intinya ladies ...tolong jaga perasaan sahabat kalian dari "pedas"nya pertanyaan dan pernyataan yang lahir dari stigma masyarakat kita tentang wanita yang belum bertemu jodoh. Jangan biarkan persahabatan dan persaudaraan lekang hanya karena teror " kapan nikah" kecuali kamu menjanjikan akan menanggung minimal setengah dari biaya resepsi sehingga kami harus buru-buru cari lelaki untuk dinikahi. hahhhaha .... 

Boleh sih bertanya kapan nikah asal.... gak pake embel - embel yang ngeselin ya,,, ganti aja embel - embel ngeselin itu dengan doa agar bertemu jodoh segera, lebih bermanfaat, lebih berpahala dan kamu masih bisa lanjutin makan lontong lebaran sama - sama. hahaha

Oke, sekian dulu cerita kali ini, boleh di komen lho....di share apalagi....


Senin, 23 September 2019

Palembang, Bukan Hanya Pempek dan Sungai Musi

Hmmmm.....disela- sela waktu kerja saat itu tak sengaja aku melihat kalender, berniat untuk mengatur jadwal kerja bulan depan, sekilas aku berfikir,,,bulan februari enaknya kemana ya ....saat itu langsung aku berfikir untuk mengunjungi kakak yang saat itu bertugas dikota Palembang, aku juga sudah sangat ingin berjumpa langsung dengan keponakan yang sama sekali belum pernah berjumpa ^_^ jadilah saya mengatur waktu libur dan cuti agar bisa maksimal liburannya. Gak lupa kasih kabar ke kakak kalau aku mau berkunjung bulan depan... mana tau ada subsidi untuk ongkos pulang hahaha...
Setelah libur dan cuti disetujui,aku langsung bersiap-siap untuk berangkat, bersama mamak sibuk mencari beberapa pesanan kakak yang menurutku aneh untuk kubawa sebagai oleh-oleh, tapi karena permintaan jadi deh aku berangkat dengan membawa rendang daging 
( beratnya lebih dari 1kg), mie tiaw basah yang belum diolah, dan manisan jambu, itu saja membuat aku kerepotan karena aku berangkat sendiri, dalam hati semoga nanti petugas bandara gak ketawa waktu barang bawaan saja melewati mesin sensor. hahaha

Sesaat sebelum mendarat dibandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, mataku sudah terpesona oleh penampakan jembatan Ampera dari dalam pesawat, saking takjubnya akan hal itu sampe- sampe aku lupa untuk mengambil gambar ( lagian udah mau landing, ga berani maen- maen hape). Setelah keluar dari bandara suami kakakku udah menunggu dipintu keluar dan langsung deh menuju rumah sakit ( ternyata sikecil harus rawat inap karena demam tinggi), jadi deh tempat pertama yang aku datangi itu adalah rumah sakit.

Setelah sikecil sembuh baru deh kita mulai jalan - jalan, niat hati sih pengen banget foto di pinggir suangai musi dengan latar belakang jembatan Ampera, tapi ternyata Palembang punya banyak pesona lain, seperti Benteng kuto Besak, Monumen Perjuangan Rakyat Palembang, museum dan lainnya. Aku juga ditunjukkan kawasan masyarakat asli Palembang yang tinggal disekitar sungai Musi. Aku terpesona pada rumah - rumah mereka yang masih tradisional, ingin sekali turun dan menyusuri sendiri jalanan itu, tapi gak dibolehin sama kakak dan abang, mungkin karena sudah sore dan jalanan disekitar sungai musi cukup padat.

Akhirnya aku dapat kesempatan buat jalan di sekitar Monumen Perjuangan Rakyat Palembang, monumen ini besar dan tinggi, terdapat patung Garuda yang cukup besar. Menurut kakakku sih biasanya pelancong bisa masuk kedalam monumen sampai ke rooftop dan dari situ pemandangan kota bisa terlihat lebih keren, tapi sayang banget, waktu aku datang sepertinya gak bisa masuk. Hiksss....

Tak jauh dari monumen kita bisa mengunjungi Benteng Kuto Besak, di sekitaran benteng bisa berfoto ria dengan latar belakang benteng sendiri atau sungai musi, atau jembatan Ampera, letaknya strategis tinggal atur letak kamera saja ,, hahaha. Oiyaa ,,,,pemandangan jembatan Ampera malam hari juga gak kalah kece, penuh dengan lampu merah atau hijau, juga angin sepoi - sepoi yang bisa buat kita berkhayal kalo kita lagi ditepi selat Bosporus Turkey. Hahahha 
Oke deh sekian dulu secuil kisah dari Palembang kali ini, nanti aku lanjut lagi..
Kalo ada masukan monggo tulis dikolom komentar yaa... ^_^

Jumat, 13 September 2019

Menyusuri Keindahan Air Terjun Teroh- Teroh

Sumatera Utara selalu meyediakan keindahan alam yang memukau mata. Tak akan pernah bosan untuk mengeksplore setiap sudutnya. Kali ini saya dan teman - teman akan mengunjungi sebuah spot wisata yang lagi - lagi tak jauh dari kota Medan. Ya, kami akan menyusuri keindahan air terjun Teroh - teroh.

Akses ke lokasi cukup gampang dan perjalanan juga tidak memakan waktu yang terlalu lama. Dari Medan cukup berkendara menuju kota Binjai, lalu menuju desa Namu Ukur. Dari Binjai sendiri hanya memakan waktu sekitar 1 jam perjalanan. Jangan khawatir, perjalanan juga tidak membosankan karena disamping kanan dan kiri pemandangan asri menyejukkan mata. 

Tetapi saat perjalanan dari kota Binjai akan banyak ditemui calo yang menawarkan jasa untuk harga masuk ke lokasi. Harganya bervariasi, tergantung bagaimana kita menawar si calo. Jika pandai menawar harga yang didapat tidak akan jauh berbeda dengan biaya masuk saat dipos. Tergantung kamu, mau pakai jasa calo atau langsung datang ke lokasi. 

Setelah urusan bayar membayar selesai, nah ,,, bersiap- siaplah untuk menyusuri serangkaian lokasi. Sebagian besar jalur yang akan dilewati adalah jalur sungai untuk menuju air terjun. Jangan khawatir,,,kita akan ditemani oleh seorang guide yang khusus disediakan untuk menjaga dan menemani kita saat susur sungai ( ehm...biaya masuk dipos sudah termasuk biaya guide ya ...). Aku sarankan sih untuk berpakaian senyaman mungkin, misalnya untuk cewek - cewek jangan pakai celana jeans, pakai saja celana berbahan kain yang aman dan tidak menyusahkan, lalu kalau bisa pakai sendal gunung karena bakal ada track naik turun, selain itu sendal gunung juga saya sarankan karena tapak sendal yang tidak licin, jadi saat akan pindah dari satu batu ke batu lain bakal aman terkendali. hehehe

Lokasi pertama yang akan didatangi adalah kolam abadi. Gak tau ya kenapa dikatakan kolam abadi ( lupa nanyak sama guide nya ). Dilokasi ini kamu akan menemukan spot foto yang ciamik...karena air nya jernih dan bersih, apalagi kalau kamu hobi berfoto underwater, lokasi ini pas untuk itu. Sayangnya setelah mencoba berkali - kali foto underwater kami selalu gagal ... hiksss...

Selanjutnya jalur yang dilewati berupa aliran sungai, sepanjang jalur juga akan disuguhi pemandangan hijau pepohonan dan tebing- tebing batu yang memukau. Sesekali kami membuat formasi memanjang seperti ular dan berenang mengikuti arus sungai.

Selain itu, tersedia juga spot untuk yang hobi lompat... woww...yang suka tantangan tentu tidak akan melewati spot yang satu ini, dijamin ketagihan. Kalau saya sih memilih duduk cantik sambil lihatin kawan- kawan lompat dengan berbagai gaya.

Setelah puas, perjalanan dilanjutkan ke air terjun, setelah sampai dilokasi kita lagi - lagi harus track turun agak curam ke bawah, setelah sampai langsung disambut view yang membuat kita decak kagum. Kok bisa ya ada sungai sejernih dan sebening ini gak jauh dari kota. Tanpa pikir panjang langsung aja deh nyebur .... seperti biasa...air dingin menyambut ... brrrrr....

Setelah berada di air terjun Teroh - teroh sebenarnya kami mau melanjutkan ke lokasi selanjutnya yaitu air terjun Bidadari, tetapi karena lokasi masih jauh dan cuaca sudah mulai tidak bersahabat, kami memutuskan untuk kembali ke pos dan beristirahat sebelum akhirnya pulang.

Nah, tertarik untuk berkunjung ke Air terjun Teroh - teroh ? Siapkan waktu luangmu ya untuk sejenak melepas penat dan seru-seruan bersama kawan- kawan.

see you next story ... :)

Kamis, 12 September 2019

Menatap Indahnya Danau Toba dari Bukit Holbung


Bukit Holbung, mungkin bagi para penikmat camping dan jalan - jalan sudah tidak asing lagi dengan nama bukit ini. Pemandangan yang memanjakan mata dan tentu saja instragamable membuat orang - orang ramai mengunjungi bukit ini.

Bukit ini terletak di Desa Janji Marhatan, Kabupaten Samosir. Rute menuju lokasi bisa langsung menuju tele atau melalui samosir,prapat dan siantar. Untuk kendaraan menuju kesana saya sarankan sih naik mobil, karena saat sampai dilokasi kita harus tracking lagi untuk sampai dipuncak. Nah, untuk berapa lama waktu tracking tergantung keinginan. Kalau mau yang dekat saja sekitar 15 - 20 menit udah dapat tuh view kece buat foto- foto.

Nah, kalau saya dan teman saya kesana berangkat malam hari dari Medan, sampe dilokasi sekitar jam 5 pagi, rencana kita sih mau lihat sunrise. Oya ... jangan lupa buat kamu yang ada rencana buat ke Bukit Holbung supaya mepersiapkan perlengkapan dengan baik ya ... misalnya sepatu, baju, jacket, makanan dan minuman secukupnya ( sampah bawa turun yaa ..) juga kondisi badan harus fit, karena ada jalur yang memang tidak mudah untuk semua orang.

Setelah memarkir  mobil, kita bersiap nih buat tracking ngejar sunrise ( bukan ngejar jodoh, hihihi ) , perlengkapan kita udah bagi - bagi bawanya, sebelum mulai jalan doa jangan lupa ....
Setelah berdoa kita mulai jalan dan langsung dapat tanjakan. Masih pagi, jalan nanjak, nafas ngos-ngosan, sekitar gelap, cuaca ? jangan ditanya ,,,, dingin,,,, makanya jacket jangan sampe ketinggalan. Akhirnya setelah hampir 1 jam nanjak,,,kita udah sampe dipuncak yang kata temenku sih lokasi bagus buat lihat matahari muncul .
Jadilah kita bentang matras sambil duduk nunggu sunrise ....
Setelah nunggu beberapa saat sambil ngemil dan minum matahari mulai muncul pelan- pelan ....yaa ...biarpun gak seperti yang dibayangkan ..( munculnya ketutupan awan, hikss ) pemandangan tetap kece ...
menampung matahari, 


spot lihat sunrise
Nah ...setelah puas berjemur dan berfoto ria, saatnya kembali pulang.Diperjalanan pulang baru deh ketahuan track yang dilalui subuh tadi. Ternyata tidak mulus pemirsaaahhh .... ada jurang dikanan atau dikiri, belum lagi jalan berabu dan kerikil yang berbahaya juga , untung perlengkapan udah dipersiapkan,,,,
Tapi jangan tanya deh view yang tersaji ,,,, bikin gak mau pulang .....hahaha

salah satu spot kece dijalur pulang

Nah, itu dia sedikit cerita dari bukit Holbung ,,,,
Bisa jadikan referensi buat liburan akhir pekan kamu ...

Senin, 02 September 2019

Mencari ketenangan diantara luasnya kebun teh Sidamanik


Bagi masyarakat kota Medan seperti saya, Sidamanik bukanlah nama yang asing ditelinga. Sidamanik merupakan kecamatan dikabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Jaraknya hanya beberapa jam saja dari kota medan dengan menggunakan kendaraan.

Jika akan menuju Sidamanik dari kota medan, kita dapat melalui jalan lintas melewati beberapa kota, salah satunya adalah Pematang Siantar. Ini adalah rute umum yang digunakan pelancong dari kota Medan. Bisa saja melalui rute lain seperti melalui kabupaten Karo melewati Merek, hanya saja rute ini menurut saya lebih memakan waktu karena jalan biasaya mengalami macet apalagi saar weekend atau hari besar.

Hal yang paling dicari oleh pelancong saat berada di Sidamanik adalah hamparan kebun teh Bahbutong Sidamanik yang merupakan kebun teh milik perusahaan PTPN IV. Karena selain menawarkan indahnya hamparan kebun teh yang luas dan sejuk dipandang mata, untuk memasuki kebun teh ini kita sama sekali tidak dipungut biaya alias gratisss.... yeeeyyyyy ( kesukaan para pelancong) hanya saja kita harus tetap menjaga etika ketika hendak mengambil foto. Misalnya tidak memetik daun teh dan tidak merusak tanaman teh tersebut.

hamparan kebun teh
Disekitar kebun teh juga terdapat sebuah air terjun. Air terjun ini dinamakan air terjun Bah Butong. Lokasinya hanya beberapa menit saja dari tepi jalan. Sayangnya diperjalanan kali ini saya memilih tidak mengunjungi air terjun tersebut, karena saya sudah pernah mengunjunginya beberapa tahun lalu.Selain air terjun ada juga wisata mata air , tetapi untuk yang ini tidak gratiss....kita dipungut biaya untuk masuk kalau tidak salah sekitar 10.000,- .

Nah, itu dia alternatif wisata murah dan meyenangkan disekitar Sidamanik. Ada yang belum pernah berkunjung? jika belum siapkan waktu luang anda sehari dan nikmati udara segar dan pemandangan yang membuat pikiran tenang.