Ilustrasi yee |
" Kapan nikah ? " adalah pertanyaan yang ditujukan kepada hampir semua wanita. Apalagi saat wanita itu sudah berusia lebih dari 25 tahun dan semakin gencar ditanyakan saat kumpul keluarga waktu Lebaran. Baik itu dari teman sendiri ataupun dari keluarga.
Tidak ada yang salah dari pertanyaan itu, yang jadi masalah adalah ketika ada embel - embel pernyataan " sok tau " dari orang yang bertanya. Kemarin saya mendapat sebuah pesan dari sahabat saya, dia wanita dan seumuran dengan saya, ternyata pesan itu berisi sebuah capture percakapan beliau dengan temannya yang bisa dikatakan mereka sudah mengenal lama.
Awalnya hanya pertanyaan biasa : " kapan ..."
lalu dijawab dengan ramah : " belum nampak hilalnya".
Ketika pertanyaan itu masih di tahap ini tentu tidak ada pihak yang tersinggung, tetapi kebiasaan wanita - wanita kita yang sudah terlebih dahulu menikah adalah dengan menambahkan bumbu "pedas" sebagai pelengkap pertanyaan itu. Apa itu ?
yaitu dengan menambahkan " nanti kamu yang menutup diri, kamu yang terlalu memilih..harus begini, harus begitu" atau " kamu belum move on ya dari yang lama".
Ketika sahabat saya itu menyatakan keberatannya atas pernyataan " sok tau " itu, temannya dengan santai menjawab " jangan sedih begitu kakak, saya cuma bercanda.."
Cuma bercanda ??? come on ....itu gak lucu sama sekali !
Heyy ladies ,,,, jangan begitu bersikap donk sayang...kamu mungkin memandang itu seperti biasa saja, tapi tidak untuk wanita yang lagi kamu "teror". Kamu tidak tahu seperti apa keadaan hati seseorang ketika kamu teror pernyataan seperti itu. Mungkin saja dia sedang dalam mood yang tidak baik, mungkin saja dia sedang bersedih, sedang capek, pusing dan kemungkinan lainnya. Kalau jenis wanitanya seperti saya sih yang diteror pernyataan seperti itu paling cuma masuk telinga kanan keluar telinga kiri, karena saya tidak terlalu ambil pusing apa kata orang ^_^ tapi gerah juga jika saya mendengar wanita meneror sesama wanita, serius, kesel. Percayalah kami juga sedang berusaha untuk menemukan sang imam ... gak diem- diem aja loh kami ...
Lalu, masih dalam konteks yang sama,tapi dalam kasus berbeda yaitu "dicomblangin". Masalahnya dimana ? disini nih ... biar saya coba ceritakan. Sebagian sahabat kita pasti ingin sekali melihat kita "naik pelaminan" sesegera mungkin. Bahkan ada yang dengan sukarela mencarikan jodoh untuk kita. Ya...terkadang kita juga minta dikenalkan relasi teman- teman kita, mana tau ada yang cocok.. hahaha.
Tidak ada yang salah dengan itu, yang salah adalah ketika ternyata yang "dicomblangin" tidak berakhir dipelaminan lantas kita men-judge sahabat kita sebagai wanita pemilih, wanita susah move on dan lainnya. Padahal kita tidak tahu kesalahan ada pada siapa. Bisa saja si lelaki tidak tertarik dan menanggapi dengan cuek. Jika sudah begitu apakah si wanita harus kejar sampai mati laki-laki itu ? saya pikir tidak harus seperti itu. Positif Thinking saja ... mungkin bukan dia jodoh temanmu. Jika tidak keberatan, bantu lagi mencari. Hhaha ..( bercanda ).
Intinya ladies ...tolong jaga perasaan sahabat kalian dari "pedas"nya pertanyaan dan pernyataan yang lahir dari stigma masyarakat kita tentang wanita yang belum bertemu jodoh. Jangan biarkan persahabatan dan persaudaraan lekang hanya karena teror " kapan nikah" kecuali kamu menjanjikan akan menanggung minimal setengah dari biaya resepsi sehingga kami harus buru-buru cari lelaki untuk dinikahi. hahhhaha ....
Boleh sih bertanya kapan nikah asal.... gak pake embel - embel yang ngeselin ya,,, ganti aja embel - embel ngeselin itu dengan doa agar bertemu jodoh segera, lebih bermanfaat, lebih berpahala dan kamu masih bisa lanjutin makan lontong lebaran sama - sama. hahaha
Oke, sekian dulu cerita kali ini, boleh di komen lho....di share apalagi....