Senin, 23 September 2019

Palembang, Bukan Hanya Pempek dan Sungai Musi

Hmmmm.....disela- sela waktu kerja saat itu tak sengaja aku melihat kalender, berniat untuk mengatur jadwal kerja bulan depan, sekilas aku berfikir,,,bulan februari enaknya kemana ya ....saat itu langsung aku berfikir untuk mengunjungi kakak yang saat itu bertugas dikota Palembang, aku juga sudah sangat ingin berjumpa langsung dengan keponakan yang sama sekali belum pernah berjumpa ^_^ jadilah saya mengatur waktu libur dan cuti agar bisa maksimal liburannya. Gak lupa kasih kabar ke kakak kalau aku mau berkunjung bulan depan... mana tau ada subsidi untuk ongkos pulang hahaha...
Setelah libur dan cuti disetujui,aku langsung bersiap-siap untuk berangkat, bersama mamak sibuk mencari beberapa pesanan kakak yang menurutku aneh untuk kubawa sebagai oleh-oleh, tapi karena permintaan jadi deh aku berangkat dengan membawa rendang daging 
( beratnya lebih dari 1kg), mie tiaw basah yang belum diolah, dan manisan jambu, itu saja membuat aku kerepotan karena aku berangkat sendiri, dalam hati semoga nanti petugas bandara gak ketawa waktu barang bawaan saja melewati mesin sensor. hahaha

Sesaat sebelum mendarat dibandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, mataku sudah terpesona oleh penampakan jembatan Ampera dari dalam pesawat, saking takjubnya akan hal itu sampe- sampe aku lupa untuk mengambil gambar ( lagian udah mau landing, ga berani maen- maen hape). Setelah keluar dari bandara suami kakakku udah menunggu dipintu keluar dan langsung deh menuju rumah sakit ( ternyata sikecil harus rawat inap karena demam tinggi), jadi deh tempat pertama yang aku datangi itu adalah rumah sakit.

Setelah sikecil sembuh baru deh kita mulai jalan - jalan, niat hati sih pengen banget foto di pinggir suangai musi dengan latar belakang jembatan Ampera, tapi ternyata Palembang punya banyak pesona lain, seperti Benteng kuto Besak, Monumen Perjuangan Rakyat Palembang, museum dan lainnya. Aku juga ditunjukkan kawasan masyarakat asli Palembang yang tinggal disekitar sungai Musi. Aku terpesona pada rumah - rumah mereka yang masih tradisional, ingin sekali turun dan menyusuri sendiri jalanan itu, tapi gak dibolehin sama kakak dan abang, mungkin karena sudah sore dan jalanan disekitar sungai musi cukup padat.

Akhirnya aku dapat kesempatan buat jalan di sekitar Monumen Perjuangan Rakyat Palembang, monumen ini besar dan tinggi, terdapat patung Garuda yang cukup besar. Menurut kakakku sih biasanya pelancong bisa masuk kedalam monumen sampai ke rooftop dan dari situ pemandangan kota bisa terlihat lebih keren, tapi sayang banget, waktu aku datang sepertinya gak bisa masuk. Hiksss....

Tak jauh dari monumen kita bisa mengunjungi Benteng Kuto Besak, di sekitaran benteng bisa berfoto ria dengan latar belakang benteng sendiri atau sungai musi, atau jembatan Ampera, letaknya strategis tinggal atur letak kamera saja ,, hahaha. Oiyaa ,,,,pemandangan jembatan Ampera malam hari juga gak kalah kece, penuh dengan lampu merah atau hijau, juga angin sepoi - sepoi yang bisa buat kita berkhayal kalo kita lagi ditepi selat Bosporus Turkey. Hahahha 
Oke deh sekian dulu secuil kisah dari Palembang kali ini, nanti aku lanjut lagi..
Kalo ada masukan monggo tulis dikolom komentar yaa... ^_^

Jumat, 13 September 2019

Menyusuri Keindahan Air Terjun Teroh- Teroh

Sumatera Utara selalu meyediakan keindahan alam yang memukau mata. Tak akan pernah bosan untuk mengeksplore setiap sudutnya. Kali ini saya dan teman - teman akan mengunjungi sebuah spot wisata yang lagi - lagi tak jauh dari kota Medan. Ya, kami akan menyusuri keindahan air terjun Teroh - teroh.

Akses ke lokasi cukup gampang dan perjalanan juga tidak memakan waktu yang terlalu lama. Dari Medan cukup berkendara menuju kota Binjai, lalu menuju desa Namu Ukur. Dari Binjai sendiri hanya memakan waktu sekitar 1 jam perjalanan. Jangan khawatir, perjalanan juga tidak membosankan karena disamping kanan dan kiri pemandangan asri menyejukkan mata. 

Tetapi saat perjalanan dari kota Binjai akan banyak ditemui calo yang menawarkan jasa untuk harga masuk ke lokasi. Harganya bervariasi, tergantung bagaimana kita menawar si calo. Jika pandai menawar harga yang didapat tidak akan jauh berbeda dengan biaya masuk saat dipos. Tergantung kamu, mau pakai jasa calo atau langsung datang ke lokasi. 

Setelah urusan bayar membayar selesai, nah ,,, bersiap- siaplah untuk menyusuri serangkaian lokasi. Sebagian besar jalur yang akan dilewati adalah jalur sungai untuk menuju air terjun. Jangan khawatir,,,kita akan ditemani oleh seorang guide yang khusus disediakan untuk menjaga dan menemani kita saat susur sungai ( ehm...biaya masuk dipos sudah termasuk biaya guide ya ...). Aku sarankan sih untuk berpakaian senyaman mungkin, misalnya untuk cewek - cewek jangan pakai celana jeans, pakai saja celana berbahan kain yang aman dan tidak menyusahkan, lalu kalau bisa pakai sendal gunung karena bakal ada track naik turun, selain itu sendal gunung juga saya sarankan karena tapak sendal yang tidak licin, jadi saat akan pindah dari satu batu ke batu lain bakal aman terkendali. hehehe

Lokasi pertama yang akan didatangi adalah kolam abadi. Gak tau ya kenapa dikatakan kolam abadi ( lupa nanyak sama guide nya ). Dilokasi ini kamu akan menemukan spot foto yang ciamik...karena air nya jernih dan bersih, apalagi kalau kamu hobi berfoto underwater, lokasi ini pas untuk itu. Sayangnya setelah mencoba berkali - kali foto underwater kami selalu gagal ... hiksss...

Selanjutnya jalur yang dilewati berupa aliran sungai, sepanjang jalur juga akan disuguhi pemandangan hijau pepohonan dan tebing- tebing batu yang memukau. Sesekali kami membuat formasi memanjang seperti ular dan berenang mengikuti arus sungai.

Selain itu, tersedia juga spot untuk yang hobi lompat... woww...yang suka tantangan tentu tidak akan melewati spot yang satu ini, dijamin ketagihan. Kalau saya sih memilih duduk cantik sambil lihatin kawan- kawan lompat dengan berbagai gaya.

Setelah puas, perjalanan dilanjutkan ke air terjun, setelah sampai dilokasi kita lagi - lagi harus track turun agak curam ke bawah, setelah sampai langsung disambut view yang membuat kita decak kagum. Kok bisa ya ada sungai sejernih dan sebening ini gak jauh dari kota. Tanpa pikir panjang langsung aja deh nyebur .... seperti biasa...air dingin menyambut ... brrrrr....

Setelah berada di air terjun Teroh - teroh sebenarnya kami mau melanjutkan ke lokasi selanjutnya yaitu air terjun Bidadari, tetapi karena lokasi masih jauh dan cuaca sudah mulai tidak bersahabat, kami memutuskan untuk kembali ke pos dan beristirahat sebelum akhirnya pulang.

Nah, tertarik untuk berkunjung ke Air terjun Teroh - teroh ? Siapkan waktu luangmu ya untuk sejenak melepas penat dan seru-seruan bersama kawan- kawan.

see you next story ... :)

Kamis, 12 September 2019

Menatap Indahnya Danau Toba dari Bukit Holbung


Bukit Holbung, mungkin bagi para penikmat camping dan jalan - jalan sudah tidak asing lagi dengan nama bukit ini. Pemandangan yang memanjakan mata dan tentu saja instragamable membuat orang - orang ramai mengunjungi bukit ini.

Bukit ini terletak di Desa Janji Marhatan, Kabupaten Samosir. Rute menuju lokasi bisa langsung menuju tele atau melalui samosir,prapat dan siantar. Untuk kendaraan menuju kesana saya sarankan sih naik mobil, karena saat sampai dilokasi kita harus tracking lagi untuk sampai dipuncak. Nah, untuk berapa lama waktu tracking tergantung keinginan. Kalau mau yang dekat saja sekitar 15 - 20 menit udah dapat tuh view kece buat foto- foto.

Nah, kalau saya dan teman saya kesana berangkat malam hari dari Medan, sampe dilokasi sekitar jam 5 pagi, rencana kita sih mau lihat sunrise. Oya ... jangan lupa buat kamu yang ada rencana buat ke Bukit Holbung supaya mepersiapkan perlengkapan dengan baik ya ... misalnya sepatu, baju, jacket, makanan dan minuman secukupnya ( sampah bawa turun yaa ..) juga kondisi badan harus fit, karena ada jalur yang memang tidak mudah untuk semua orang.

Setelah memarkir  mobil, kita bersiap nih buat tracking ngejar sunrise ( bukan ngejar jodoh, hihihi ) , perlengkapan kita udah bagi - bagi bawanya, sebelum mulai jalan doa jangan lupa ....
Setelah berdoa kita mulai jalan dan langsung dapat tanjakan. Masih pagi, jalan nanjak, nafas ngos-ngosan, sekitar gelap, cuaca ? jangan ditanya ,,,, dingin,,,, makanya jacket jangan sampe ketinggalan. Akhirnya setelah hampir 1 jam nanjak,,,kita udah sampe dipuncak yang kata temenku sih lokasi bagus buat lihat matahari muncul .
Jadilah kita bentang matras sambil duduk nunggu sunrise ....
Setelah nunggu beberapa saat sambil ngemil dan minum matahari mulai muncul pelan- pelan ....yaa ...biarpun gak seperti yang dibayangkan ..( munculnya ketutupan awan, hikss ) pemandangan tetap kece ...
menampung matahari, 


spot lihat sunrise
Nah ...setelah puas berjemur dan berfoto ria, saatnya kembali pulang.Diperjalanan pulang baru deh ketahuan track yang dilalui subuh tadi. Ternyata tidak mulus pemirsaaahhh .... ada jurang dikanan atau dikiri, belum lagi jalan berabu dan kerikil yang berbahaya juga , untung perlengkapan udah dipersiapkan,,,,
Tapi jangan tanya deh view yang tersaji ,,,, bikin gak mau pulang .....hahaha

salah satu spot kece dijalur pulang

Nah, itu dia sedikit cerita dari bukit Holbung ,,,,
Bisa jadikan referensi buat liburan akhir pekan kamu ...

Senin, 02 September 2019

Mencari ketenangan diantara luasnya kebun teh Sidamanik


Bagi masyarakat kota Medan seperti saya, Sidamanik bukanlah nama yang asing ditelinga. Sidamanik merupakan kecamatan dikabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Jaraknya hanya beberapa jam saja dari kota medan dengan menggunakan kendaraan.

Jika akan menuju Sidamanik dari kota medan, kita dapat melalui jalan lintas melewati beberapa kota, salah satunya adalah Pematang Siantar. Ini adalah rute umum yang digunakan pelancong dari kota Medan. Bisa saja melalui rute lain seperti melalui kabupaten Karo melewati Merek, hanya saja rute ini menurut saya lebih memakan waktu karena jalan biasaya mengalami macet apalagi saar weekend atau hari besar.

Hal yang paling dicari oleh pelancong saat berada di Sidamanik adalah hamparan kebun teh Bahbutong Sidamanik yang merupakan kebun teh milik perusahaan PTPN IV. Karena selain menawarkan indahnya hamparan kebun teh yang luas dan sejuk dipandang mata, untuk memasuki kebun teh ini kita sama sekali tidak dipungut biaya alias gratisss.... yeeeyyyyy ( kesukaan para pelancong) hanya saja kita harus tetap menjaga etika ketika hendak mengambil foto. Misalnya tidak memetik daun teh dan tidak merusak tanaman teh tersebut.

hamparan kebun teh
Disekitar kebun teh juga terdapat sebuah air terjun. Air terjun ini dinamakan air terjun Bah Butong. Lokasinya hanya beberapa menit saja dari tepi jalan. Sayangnya diperjalanan kali ini saya memilih tidak mengunjungi air terjun tersebut, karena saya sudah pernah mengunjunginya beberapa tahun lalu.Selain air terjun ada juga wisata mata air , tetapi untuk yang ini tidak gratiss....kita dipungut biaya untuk masuk kalau tidak salah sekitar 10.000,- .

Nah, itu dia alternatif wisata murah dan meyenangkan disekitar Sidamanik. Ada yang belum pernah berkunjung? jika belum siapkan waktu luang anda sehari dan nikmati udara segar dan pemandangan yang membuat pikiran tenang.